Jumat, 20 Juli 2012

Moderator Kuliah Subuh ku Bahasa Sunda

bissmillahirrahmaanirrohiim..
assalamu'alaikum wr.wb.

innalhamdalillah wanasta'inu wanastagfiruh wana'udzubiilahi mingsyururi angfusina wamingsayyiatina mayyadillahu falamudillalah wamayyudlillhu lahadialah..
ashaduanlaailaaha illallooh waashhaduanlaa muhammadanrosululloh..
allohumma shalli 'ala muhammad wa'alaa 'ali muhammad wa 'alihii wa shahbihi wa sallim wabarik'alaih

langkung tipayun mangga urang sami-sami panjatkeun puji sinareng syukur kahadiran Alloh SWT anu mana kalayan qudrat wal iradatna urang sadayana dina kaping .... Ramadhan tiasa riung mungpulung di ieu tempat, ieu ngabuktoskeun ciri urang taat ka alloh SWT nyaeta thalabul ilmi, mudah-mudahan gerak langkah urang, tanaga urang, pikiran urang dibales ku mangrebu-rebu kanikmatan sarta maghfiroh Alloh SWT. aaamiiin...

salawat miwah salam mugia ttep dicurahlimpahkeun k jungjunan urang nyaeta Nabi Muhammad SAW, kapara keluargana, sahabatna, tabi'it tabi'n, tug dugi ka urang sadayana salaku umatna, mudah-mudahan urang sadayana kenging syafaat di yaumul akhir, aaamiiinnn...

salajengna supados teungangkolong kana waktos mangga urng sami buka acara ieu kungaoskeun lapadz bassmallah sasarenngan...

kangge acara salajengna nyaeta acara tausiahan unu bade didugikeun ku Ust....
kalayan waktos sinareng kahormatan disumanggakeun...



penutupan..
ngahaturkeun nuhun ka Ust... anu parantos ngadugikeun tausiahna mudah-mudahan aya manfaatna khususna kangga anjena umumna kangge urang sadayana anu sami-sami ngadanguken nana..
alhmdullah acara di awal dugi k akhir parantos didugikeun, mangga urang sami-sami tutup acara ieu ku ngaoskeun lapadz hamdalah..........

ssalamu'alaikum wr. wr.

Minggu, 13 Mei 2012

7 Tipe Wanita yang Dijauhi Pria


Mario Teguh

Susah dapat pacar atau tidak ada kelanjutan hubungan setelah kencan pertama? Mungkin perilaku Anda penyebabnya. Berdasarkan survey yang dilansir Pravda, rata-rata pria akan kesal jika melihat temanwanitanya mengomentari penampilan wanita lain. Apa lagi perilaku yang bisa ‘menurunkan’ nilai wanita di mata pria? Ini jawabannya, seperti dilansir Times of India & iVillage.
1. Terlalu Pintar
Setiap orang menyukai wanita yang pintar dan dapat menyuarakan pendapatnya tentang segala hal. Namun wanita dengan kepercayaan diri terlalu besar dan terlalu kuat dalam berpendapat dapat membuat pria ‘mundur’. Mereka akan merasa ego dan harga dirinya dijatuhkan.
2. Matrealistis
Banyak pria yang royal kepada wanitanya, namun terkadang wanita memanfaatkannya dengan terus menguras dompet si pria dengan memintanya untuk membayar belanjaan. Pria akan mengetahui jika dia sedang dimanfaatkan. Tentu dia merasa tidak dicintai jika Anda hanya membutuhkan uangnya saja.
3. Suka Mengritik
Pria tidak suka mendengar wanita mengomentari kejelekan wanita lain. Pria akan hilang ketertarikannya jika mendapati wanita yang membandingkan pakaian, sepatu dan tas mereka dengan wanita lain. Asal tahu saja, pria biasanya kurang memerhatikan apakah seorang wanita punya selera berbusana yang baik, atau memakai merek tertentu.
4. Tukang Mengeluh
Jika setiap hari yang kita bicarakan hanya keluhan dan menggosipkan kejelekan orang, jangan salahkan siapa-siapa jika Anda tak bisa menemukan pria yang tepat. Banyak pria tidak mengerti kenapa para wanita suka bergosip dan mengeluh.
5. ‘Pengawas’ Berat Badan
Anda suka mengeluhkan berat badan di depan pria? Siap-siaplah mendapat komplain dari mereka. Jika Anda tiba-tiba panik hanya karena satu kali makan es krim untuk dessert, pria tidak bisa memahaminya. Kalaupun Anda merasa khawatir dengan bentuk tubuh, cukup bicarakan kepada teman atau keluarga.
6. Si Gila Kerja
Setiap bertemu, yang Anda bicarakan hanyalah deadline tugas dari bos, presentasi yang njelimet, teman kerja yang menyebalkan atau office boy yang salah membeli pesanan makanan. Boleh saja membicarakan masalah pekerjaan, tapi jika sepanjang pertemuan selalu tentang Anda dan rumitnya tugas kantor pria pun akan bosan.
7. Terlalu Tergantung
Menjalin hubungan bukan berarti bersama-sama sepanjang waktu. Hal tersebut menunjukkan bahwa Anda adalah seseorang yang terlalu tergantung dengan orang lain. Ketergantungan ini bisa menghilangkan rasa ketertarikannya terhadap Anda.

Selasa, 27 Maret 2012

Mengapa Harus PUASA Senin dan Kamis??

Mengapa Harus PUASA Senin dan Kamis??

Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa hari Senin, beliau menjawab, “Ia adalah hari kelahiran-Ku, hari aku di utus, dan hari diturunkan Al-Quran pada-Ku.”
(HR. Muslim)

Segala pujian dan kesyukuran ditujukan semata-mata hanya kepada Alloh SWT. Dengan kasih dan sayang-Nya, Dia mengutus manusia-manusia pilihan ke muka bumi ini, untuk mengajarkan umat manusia bagaimana supaya bisa membuktikan rasa kesyukuran atas segala anugrah yang telah diberikan-Nya itu.
Salawat dan Salam kepada salah satu manusia pilihan, Muhammad SAW, yang menjadi figur spiritual dan sosial bagi umat manusia. Satu-satunya figur manusia pilihan yang memiliki keistimewaan di antara seluruh umat manusia, karena segala “wejangan” (aqwal), “aksi” (af’al), dan “sikap-sikap keabstainannya” (taqrirat) menjadi panutan oleh siapa pun, kapan pun dan dimana pun di penjuru bumi ini.
Banyak sekali amalan-amalan yang bisa menjadi panutan dari “manusia pilihan” (al-mustafa) yang satu ini, baik itu dari amalan spiritual maupun sosial. Di antara amalan spiritula itu adalah puasa sunah yaitu puasa senin dan kamis. Yaitu jenis puasa yang sering diamalkan oleh Muhammad SAW, para sahabat-Nya dan tentunya menjadi tradisi bagi umat-Nya.

PENDAHULUAN
Puasa menurut bahasa artinya “menahan”. Dalam bahasa Arab, kata puasa digunakan sebagai terjemahan dari ash-shisyaam dan ash-shaum. Di dalam Al-Quran, kedua kata ini ditemukan secara bergantian sebanyak delapan kali. Dalam istilah keagamaan, puasa artinya adalah upaya menahan dari makan, minum, hubungan suami istri, dan segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa mulai dari terbit fajar sampai dengan terbenam matahari, dengan niat ber-taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT.
Puasa adalah salah satu bagian dari fondasi keislaman seseorang. Persisnya seperti pada sabda Nabi Muhammad SAW d bawah ini,
“Islam itu dikonstruksi dengan lima fondasi: kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT dan Muhammad SAW adalah hamba dan utusannya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan ibadah haji ke Baitullah”. (HR Muslim dari Abdullah bin Umar).
Puasa yang diwajibkan dalam Islam berdasarkan hadist di atas adalah puasa Ramadhan. Oleh karena itu, puasa Ramadhan masuk ke dalam ketegori puasa wajib. Adapun puasa sunah atau puasa tathawwu’ banyak juga ragamnya, seperti puasa enam hari pada bulan Syawal, puasa tanggal sembilan Zulhijjah atau puasa Arafah, puasa Asyura (tanggal sepuluh Muharram), puasa di bulan Sya’ban, puasa tiga hari pada setiap bulan Qamariyah, puasa Daud, dan puasa Senin Kamis. Puasa sunah yang disebutkan terakhir ini, dikenal sebagai puasa yang sangat populer dilakukan umat Islam. Bahkan Nabi selalu menunggu-nunggu kehadiran hari Senin dan kamis, untuk melaksanakan puasa. Hal ini sebagaimana dalam sebuah riwayat,
“Rasulullah SAW sering berpuasa pada setiap bulannya (minggu pertama) pada hari kamis dan hari Senin. Pada minggu kedua berpuasa hari Senin.
(HR An-Nasa’i dari Hafsah ra, Hadist hasan).



BAGIAN PERTAMA
Mengenal Arti Puasa
Arti Puasa
Kata puasa yang kita kenal dalam bahasa Indonesia ini berasal dari bahasa Sansakerta “upawasa”, yang berarti cara atau metode untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Menurut kamus bahasa Indonesia, puasa artinya menghindari makan, minum, dan sebagainya dengan sengaja (terutama bertalian dengan keagamaan).
Kata puasa dengan segala bentuknya dalam bahasa Arab disebut 13 kali dalam Al-Quran. Kata yang paling sering digunakan sebagai padanan puasa adalah kata shiam dan hanya disebut satu kali dengan kata shaum. Meskipun demikian, kata shaum mengandung makna lebih daripada kata shiam. Kata shiam hanya berarti berpuasa dengan menahan diri untuk tidak makan, minum, dan bergaul dengan istri/suami sejak fajar sampai terbenam matahari. Sementara itu, shaum tidak hanya seperti yang disebutkan di atas, tetapi juga harus mencegah bicara, mendengar, melihat, dan bahkan pikiran dari hal-hal yang dapat merusak ibadah puasa. Menurut Al-Ghazali, inilah bentuk puasa yang sesungguhnya yang akan menghantarkan manusia kepada derajat takwa (A. Khudori Soleh).
            Sebaliknya, praktik puasa sudah berlangsung sejak lama. Bahkan, bukan hanya dipraktikan oleh manusia, tetapi juga binatang dan tumbuh-tumbuhan melakukan puasa demi melangsungkan hidupnya. Selama mengerami telur ayam harus berpuasa, ular berpuasa untuk menjaga struktur kulitnya agar tetap keras, terlindung dari sengatan matahari dan terlindung dari duri hingga ia tetap mampu melata di permukaan bumi. Ulat-ulat pemakan daun juga berpuasa agar dapat menjadi kupu-kupu dan menyerbukan bunga-bunga.
            Menurut Encyclopedia of Religion, bangsa-bangsa berkebudayaan tinggi dan kuno sebelum masehi seperti bangsa Roma, Yunani, Mesir Purba, Natches di Amerika Tengah, dan Cina berpuasa untuk memuja roh nenek moyang, membersihkan dosa dan persiapan menjadi pemimpin atau ketua agama. Sementara itu, orang Roma berpuasa terutama jika diserang musuh untuk memperoleh kemenangan. Mereka percaya puasa akan menguatkan karena mengajarkan kesabaran dan ketahanan. Dua nilai yang diperlukan untuk kejayaan dalam perjuangan melawan musuh yang nyata dan nafsu yang tidak nyata. Suku Indian di Amerika Utara berpuasa sebelum atau sedang dalam ikhtiar untuk mendapatkan visi. Adat Mesir, Babylon purba dan beberapa suku di Peru sebelum zaman Columbus menganggap puasa sebagai satu cara untuk menebus dosa serta untuk menunjukkan kesedihan atau kesalahan yang telah dilakukan.
            Dalam perspektif Islam, disebutkan bahwa puasa sudah diwajibkan kepada semua umat sejak dulu, Allah SWT berfirman:
  183. “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS. Al-Baqarah (2);183).


BAGIAN KEDUA
Senin dan Kamis Hari-hari yang Teristimewa
Begitu istimewanya persoalan waktu atau masa dalam agama Islam. Sehingga Allah sendiri menegaskan akan pentingnya beberapa macam ajaran-ajaran-Nya  “Via” kitab suci Al-Quran dengan menggunakan pernyataan-pernyataan yang mengandung sumpah. Salah satu objek sumpah yang digunakan-Nya adalah waktu atau masa itu. “masa” atau “waktu” yang digunakan untuk bersumpahpun beragam bentuknya. Mulai dari hari sampai kurun waktu tertentu tidak luput dari objek sumpah Allah SWT. “Hari” yang digunakan bersumpah pun masih bisa dibagi-bagi lagi, ada yang pagi, siang, sore dan malam.
                Kata sore misalnya, menurut sebagian orang ada yang memahami bahwa Allah SWT pernah bersumpah dengan waktu sore ini didasarkan firman Allah SWT pada surat Al-‘Ashr, ayat 1:
1. demi masa.
Karena, hal ini dikaitkan dengan shalat Ashar dan segala keutamaannya dari beberapa ayat Al-Quran.
            As-Suyuthi dalam Al-Itqaan bahwa diantara rahasia mengapa Allah bersumpah dengan makhluk-Nya salah satunya adalah untuk menunjukkan betapa besarnya manfaat makhluk yang disebutkan itu bagi kehidupan manusia. Jikalau hal ini dikaitkan dengan pemahaman yang mengatakan bahwa maksud dari ayat pertama surat Al-‘Ashr adalh masa kehidupan manusia. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa hari-hari Nabi SAW tentunya sarat dengan aktivitas-aktivitas yang bermanfaat bukan hanya bagi diri Nabi pribadi, tetapi juga bagi umat yang menjadikannya sebagai figur dalam kehidupan mereka.
            Kehidupan Nabi SAW tentu tidak luput dari perguliran dan pertukaran tujuh hari dalam seminggu. Namun yang pasti, ada satu amalan sunah yang mengacu pada nami hari yaitu hari Senin dan Kamis. Dalam beberapa Hadist disebutkan, bahwa Nabi SAW melakukan puasa sunnah pada dua hari ini, diantaranya adalah:
“Rasulullah SAW selalu menunggu-nunggu saat berpuasa pada hari senin dan kamis”. (HR. Ahmad dari Aisyah ra, Hadist sahih).
Ada kesan bahwa Nabi SAW seolah-olah (tentu dengan petunjuk Allah) telah memilih dua hari ini untuk selalu berpuasa sunah, dan itu tentu bukanlah pilihan yang asal-asalan. Dengan kata lain, tentu ada hikmah yang bisa ditemukan dibalik pemilihan Nabi SAW akan kedua hari ini. Berikut ini ada beberapa hal penting setidaknya dianggap menjadi hikmah, mengapa hari Senin dan kamis dipilih sebagai hari berpuasa oleh Nabi Muhammad SAW.

Hari Lahir dan Wafatnya Kekasih Allah, Muhammad SAW
Hari senin atau hari kedua dalam bulan Qamaryah ini, kalau dikaitkan dengan kejadian-kejadian yang berhubungan langsung dengan Nabi Muhammad SAW mugnkin momen yang bersejarah bagi baliau pastilah dikaitkan dengan masa kelahiran beliau. Dalam beberapa riwayat disebutkan,
Nabi SAW pernah ditanya tentang puasa Senin, Beliau bersabda, “itu adalah hari aku dilahirkan, diangkat menjadi Nabi, dan diturunkannya kepadaku Al-Quran (pertama kali)”. (HR Muslim dari Abu Qatadah Al-Anshari).
(Abu Qatadah) bertanya, “Wahai Rasulullah, apa pendapatmu tentang puasa Senin dan Kamis?” Rasulullah bersabda, “pada hari itu Aku dilahirkan dan Al-Quran diturunkan kepadaku (pertama kali).” (HR Abu Daud dari Abu Qatadah, Hadist sahih).
(Ibnu Abbas) berkata, “Nabi SAW dilahirkan pada hari Senin, diangkat menjadi Nabi pada hari Senin, melaksanakan hijrah dari Mekah ke Madinah pada hari Senin, sampai di Madinah pada hari Senin, Hajar Aswad diangkat kembali ketempaynya pada hari Senin juga.” (HR Ahmad dan Ibnu Abbas).

Hari Pelaporan Amal Ibadah
            Diantara hikmah pemilihan hari Senin dan Kamis sebagai hari berpuasa sunah adalah berkaitan dengan masa “penyetoran” atau “pemeriksaan” amal manusia ke hadirat Allah SWT. Sebagaimana yang terungkap dalam beberapa riwayat yang maqbul (diterima) berikut ini, Rasulullah SAW bersabda,
“Amal-amal perbuatan manusia dilaporkan dua kali dalam seminggu, yaitu hari Senin dan Kamis. Setiap orang yang beriman akan dapat ampunan Allah, kecuali orang yang diantara dirinya dan saudaranya ada perselisihan. Dikatakan, ‘Akhirkanlah (ampunan bagi) keduanya, sampai mereka berdamai’”.  (HR Muslim dari Abu Hurairah)
Dalam sabda Rasulullah yang lain disebutkan,
“Amal-amal perbuatan manusia dilaporkan pada hari Senin dan Kamis. Aku senang kalau amalanku dilaporkan pada saat berpuasa”. (HR At-Tirmidzi dari Abu Hurairah, hadist hasan gharib)
Sudah maklum jika dikatakan bahwa tujuan akhir puasa sebagai mana dalam Al-Quran adalah takwa,  
183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah 183)

Hari Pembukaan Pintu Gerbang Surga
“Pintu-pintu surga akan dibukakan pada hari Senin dan Kamis. Semua hamba yang tidak melakukan syirik akan diampuni oleh Allah, kecuali ada orang yang memiliki rasa permusuhan dengan saudaranya. Dikatakan kepadanya, ‘tunda dulu ampunan bagi dua orang yang berselisih ini sampai keduanya berdamai, ‘tunda dulu ampunan bagi dua orang yang berselisih ini sampai keduanya berdamai, ‘tunda dulu ampunan bagi dua orang yang berselisih ini sampai keduanya berdamai’”. (HR Muslim dari Abu Hurairah)
Hadist ini menunjukkan bahwa pintu-pintu surga dibukakan pada hari Senin dan Kamis. Hari Senin dan Kamis adalah dua hari dalam seminggu, bisa diperkirakan bahwa dalam satu bulan dua hari ini berjumlah masing-masing empat kali. Dalam perhitungan tahunnya, lebih kurang empat puluh empat kali peluang pintu-pintu Surga dibukakan oleh Allah bagi yang berpuasa Senin dan Kamis. Tentu dengan pengecualian bulan Ramadhan, karena sepanjang hari mulai Senin sampai dengan Minggu selama satu bulan penuh pintu-pintu Surga juga dibukakan, Nabi SAW bersabda:
“Jika bulan Ramadhan telah tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, setan-setan dibelenggu”. (HR Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra)

Hari Yang Diberkahi Allah SWT
Hari Senin dan Kamis juga merupakan hari0hari yang dikenang dalam sejarah sebagai penuh berkah. Berkah umat Islam secara keseluruhan, maupun secara individual. Keberkahan yang diperoleh secara keseluruhan diantranya kesuksesan hijrah Nabi SAW ke Madinah Munawwarah bersam kaum Muslimin yang terjadi pada hari Senin, tepatnya pada tanggal 24 September 622 M, atau 14 Rabiul Awal dalam perhitungan bulan Qamariyah.
Peristiwa lain yang menjadi bukti keberkahan yang dirasakan oleh uma Islam pada hari Senin adalah Perang Badar. Perang ini terjadi tepatnya pada hari Senin di bulan Ramadhan 624 M. Keberkahan yang dirasakan oleh umat Islam saat itu adalah dengan pertolongan yang diberikan Allah dengan mengutus para Malaikat-Nya, untuk ikut menggetarkan musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya. Kisah tentang pertolongan Allah terhadap pejuang-pejuang Badar ini diabadikan dalam Al-Quran:
123. sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, Padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.
124. (ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin: "Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu Malaikat yang diturunkan (dari langit)?"
125. Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.
126. dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Adapun keberkahan yang diperoleh secara Individual, diantaranya adalah seperti:
-         -Berkah Nabi SAW sendiri, ketikan terkabulnya doa dan permohonan beliau setelah 3 hari, yang dimulai pada hari Senin.
“Nabi SAW berdoa (minta pertolongan kepada Allah) tiga kali di dalam Mesjid Al-Fath, yaitu pada hari Senin, Selasa, Rabu. Doa beliau baru terkabul saat antara dua Shalat pada hri Rabu. Hal ini diketahui dari keceriaan yang ada di wajah beliau. Jabir berkata, ‘tiada satu hal pun yang sulit bagiku, kecuali aku mencoba untul berdoa saat itu juga, dan akhirnya aku pun tahu diijabahnya doa tersebut’”. (HR Ahmad dari Abdullah bin Jabir ra, hadist hasan).
-         -Berkah keselamatan kepada Nabi SAW dan Abu Bakar dari ancaman pembunuhan, ketika keduanya bisa keluar dengan aman dari Mekah untuk melaksanakan Hijrah. Demikian juga ketika berda di Gua Tsur, dan bisa keluar dari Guauntuk menlanjutkan perjalanan ke Madinah bertepatan pada hari Senin.
-         Berkah “hidayah” yang diperoleh Umar Bin Khathab, sehingga beliau memeluk agama Islam pada hari Senin.
-         -Berkah bagi salah seorang sahabat Nabi SAW, karena mendapat pengajaran dari Nabi pada hari Senin tentang solusi dari satu persoalan “domestik” suami istri.
-         -Hari Senin dan Kamis adalah hari diciptakannya pepohonanan makhluk melata.
Rasulullah bersabda,
“Allah Azza wa jalla menciptakan tanah pada hari Sabtu, gunung-gunung pada hari Ahad, pepohonan hari Senin, kandungan bumi hari Selasa, cahaya hari Rabu, dihamparkan bintang-bintang hari Kamis, dan terakhir menjadikan Adam as setalah waktu sore dan akhir perhitungan waktu antara sore sampai malam di hari Jumat”. (HR Muslim dari Abu Hurairah)
-        - Abu Bakar berharap hari Senin hari terakhir baginya, seperti hal nya Nabi SAW,
(Aisyah ra) berkata: “Sesungguhnya Abu Bakar tatkala sudah mendekati ajalnya, berkata: ‘ini hari apa? ‘para sahabat menjawab, ‘Hari Senin’. ‘Jika aku meninggal pada malam ini, jangan menunggu untuk dikubur besok. Aku lebih suka kalau hari-hari dan malam-malam trakhir ku lebih mendekati hari-hari dan malam-malam terakhirnya Rasulullah SAW, ‘kata Abu Bakar”. (HR Ahmad dari Aisyah ra)






Sabtu, 17 Maret 2012

Jilbab Bagi Wanita WAJIB !! Untuk Dipakai


Jilbab Busana Seorang Muslimah

"Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min:"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS. Al Ahzaab (33) : 59)

Jilbab. Akhir-akhir ini kata tersebut semakin marak terdengar di telinga kita seiring dengan semakin semaraknya saudara-saudara kita para muslimah memakainya dalam kehidupannya sehari-hari. Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan jilbab itu ? Apa pula dasar hukumnya dan mengapa Islam mewajibkan kaum hawa untuk mengenakannya di dalam kesehariannya ?

1. Pengertian Jilbab
Islam sebagai agama yang bersifat universal dalam arti mempunyai aturan-aturan yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia dimana di dalamnya terdapat aturan/hukum-hukum yang mengatur masalah pakaian baik itu bagi laki-laki maupun bagi perempuan, yang pada intinya pakaian itu baik bagi laki-laki maupun bagi perempuan digunakan sebagai penutup aurat sebagaimana disebutkan di dalam Al Qur'an. Firman Allah :

"Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. (QS. Al A'raaf (7) : 26-27)

Sehingga yang menjadi permasalahan sekarang adalah manakah batas-batas aurat itu ? Untuk aurat laki-laki sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Ahmad, dan Hakim adalah dari pusar sampai dengan lutut. Bagian itulah yang bagi laki-laki harus ditutup sedangkan bagian yang lainnya boleh ditampakkan.

"Dari Muhammad bin Jahsy berkata : Rasulullah lewat di depan Ma'mar kedua pahanya terbuka, maka sabdanya : Hai Ma'mar ! Tutuplah kedua pahamu karena paha itu aurat" (HR. Bukhari, Ahmad, Hakim)

Lalu dimanakah aurat wanita itu ? Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dikatakan bahwa aurat wanita itu adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan hingga pergelangan tangannya.

"Hai Asmaa' ! Sesungguhnya seorang perempuan apabila telah datang waktu haidh, tidak patut diperlihatkan tubuhnya melainkan ini dan ini (Rasulullah berkata sambil menunjuk muka dan kedua telapak tangannya hingga pergelangannya)" (HR. Abu Dawud dari Aisyah r.a)
Di dalam Al Qur'an Allah berfirman:

"Katakanlah kepada wanita yang beriman:"Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka.Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. An Nuur (24) : 31)

Dari uraian diatas dapatlah kita ketahui bahwa jilbab merupakan pakaian yang lapang yang menutup aurat wanita (seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan sampai pergelangan tangan). Jadi pada pengertian tersebut jilbab berbeda dengan kerudung. Kerudng merupakan kain yang digunakan untuk menutupi kepala, leher, hingga dada sedangkan jilbab maliputi keseluruhan pakaian yang menutup mulai dari kepala sampai kaki kecuali muka dan telapak tangan hingga pergelangan tangan. Sehingga seseorang yang mengenakan jilbab pasti berkerudung tetapi orang yang berkerudung belum tentu berjilbab.

2. Kewajiban berjilbab bagi muslimah
Seorang muslimah adalah seorang wanita yang mengaku dirinya beriman kepada Allah dimana keimanannya itu diyakini dalam hati, diikrarkan dengan lisan dan diwujudkan dengan perbuatan sehari-hari. Dan pengamalan dari keimanan ini adalah dengan menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Mengenakan jilbab bagi seorang wanita adalah merupakan suatu perintah dari Allah SWT dimana hukumnya adalah wajib yang bila dikerjakan berpahala dan bila ditinggalkan berdosa. Hal ini didasarkan atas perintah Allah dalam surat Al Ahzaab ayat 59 dan surat An Nuur ayat 31 diatas
Dari dua ayat ini jelas bahwa Allah mewajibkan wanita beriman untuk mengenakan jilbabnya /kerudungnya kecuali kepada orang-orang tertentu seperti yang tercantum dalam surat An Nuur : 31 diatas yaitu :

"Dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita"

Jadi amatlah disayangkan apabila kita menjumpai saudara-saudara kita muslimah yang memakai jilbabnya hanya untuk kepentingan-kepentingan tertentu saja seperti pada waktu sekolah, mengajar, kuliah, dsb. Tetapi diluar itu apabila dia keluar rumah tidak memakai jilbabnya. Marilah kita perhatikan dan kita renungkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dari Ibnu Mas'ud :

"Perempuan itu adalah aurat, maka apabila ia keluar dari rumahnya maka syetanpun berdiri tegak (dirangsang olehnya)" (HR. Turmudzi)

3. Hikmah memakai jilbab dalam kehidupan sehari-hari
Begitu pentingnya jilbab bagi seorang muslimah sehingga dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda :
"Telah berkata Ummu 'Athiyah saya bertanya : 'Ya Rasulullah apakah salah seorang dari kami dinyatakan bersalah bila ia tidak keluar (pergi ke tanah lapang) karena ia tidak mempunyai jilbab ?' Maka sabdanya : 'Hendaklah temannya meminjamkan jilbab untuknya'." (HR. Bukhari Muslim)

Jadi Rasulullah mewajibkan seorang muslimah untuk mengenakan jilbabnya dalam keadaan apapun, begitu pentingnya hal ini sehingga apabila seorang muslimah tidak mempunyai jilbab beliau menyuruh temannya untuk meminjaminya.
Berikut ini beberapa hikmah dari diwajibkannya jilbab bagi seorang muslimah :

a) Sebagai identitas seorang muslimah
Allah memberikan kewajiban untuk berjilbab agar para wanita mukmin mempunyai ciri khas dan identitas tersendiri yang membedakannya dengan orang-orang non muslim. Dalam sebuah hadits dikatakan :
"Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka" (HR. Abu Dawud)

b) Meninggikan derajat wanita muslim (muslimah)
Dengan mengenakan jilbab yang menutup seluruh auratnya dan tidak membuka auratnya di sembarang tempat, maka seorang muslimah itu bagaikan sebuah batu permata yang terpajang di etalase yang tidak sembarang orang dapat mengambil dan memilikinya. Dan bukan seperti batu yang berserakan di jalan dimana setiap orang dapat dengan mudah mengambilnya, kemudian menikmatinya, lalu membuangnya kembali.
Allah berfirman :

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."
(QS. An Nahl (16) : 97)

c) Mencegah dari gangguan laki-laki tak bertanggung jawab
Hal ini mudah dipahami karena dengan seluruh tubuh tertutup kecuali muka dan telapak tangan, maka tidak akan mungkin ada laki-laki iseng yang tertarik untuk menggoda dan mencelakakannya selama ia tidak berperilaku yang berlebih-lebihan. Sehingga kejadian-kejadian seperti perkosaan, perzinaan, dsb dapat dihindarkan

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al Israa' (17) : 32)

d) Memperkuat kontrol sosial
Seorang yang ikhlas dalam menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya khususnya dalam mengenakan busana muslimah, Insya Allah ia akan selalu menyadari bahwa dia selalu membawa nama dan identitas Islam dalam kehidupannya sehari-hari, sehingga apabila suatu saat dia melakukan kekhilafan maka ia akan lebih mudah ingat kepada Allah dan kembali ke jalan yang diridhoiNya.

Khatimah
Dari uraian diatas dapatlah disimpulkan bahwa dengan diwajibkannya jilbab sebagai busana muslimah ternyata banyak membawa manfaat dan hikmah bagi yang memakainya. Hal ini sesuai dengan firman Allah :
 
"Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS.Ali Imran (3) : 191)

Demikianlah sebagai penutup marilah kita renungkan firman Allah dalam surat Al Baqarah 85 berikut :
 
85. kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, Padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah Balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.

Rabu, 29 Februari 2012

Juventus




Kata-kata Mutiara 100 Episode (Part 1)


Kata-kata Mutiara 100 Episode

Selamat membaca dan semoga bermanfaat!!

Episode Pertama:Jangan tanya sesuatu yang bila dijawab anda akan sakit hati”.

Episode Kedua: Segala sesuatu berdasarkan hanya karena Allah semata, berawal dari KETERPAKSAAN akan menghasilkan KEBIASAAN dan hal tersebut akan membuat jadi BISA!!”.

Episode Ketiga: Cinta itu murni, tapi jangan menukarkan keimanan dengan cinta”.

Episode Keempat: Iman itu adalah Mutiara, dan sebaik-baik mutiara adalah mutiara yang tak tergores”. (Pikirkan hal ini!!!)

Episode Kelima: Hasbiyalloh (cukuplah Allah bagiku)”.

Episode Keenam: Ikhtiar adalah emas, dan sebaik-baik emas adalah emas yang berada di tempat terdalam”.

Episode Ketujuh: Bersyukurlah ketika dihinggapi masalah, karena dengan itu kita senantiasa ingat kepada pencipta seluruh alam”.

Episode Kedelapan: “Sebelum kita ingat kepada Allah, Allah sudah terlebih dahulu ingat kepada kita”. Ga malu tuh??

Episode Kesembilan: “Kehidupan itu seperti asap, berjalan, terus hilang dan akhirnya berkumpul disuatu tempat”.

Episode Kesepuluh: “Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain”.

Episode Kesebelas: Solat adalah penyejuk mata hati dan penenang jiwa”.

Episode Keduabelas: “Terus kejar mimpimu, terkadang mimpi itu jadi kenyataan”.
 
Episode Ketigabelas: “Jalani hidup seperti hewan, tidak berakal tapi tahu arah dan tujuan”.